BAB I KONSEP DASAR
Saat A-ha!
Bila masalah hanya memerlukan satu langkah sebagai solusi tanpa mempertimbangkan banyak hal, segera lakukan. Bila masalah memerlukan solusi yang harus mempertimbangkan banyak hal, sebaiknya seseorang selalu meneroka (melakukan eksplorasi) mencari beberapa jenis ide yang mungkin dapat dilakukan. Dari beberapa ide yang ditemukan, pertimbangkanlah satu demi satu, berdasarkan manfaat dan akibat buruk yang ditimbulkannya. Proses mempertimbangkan setiap ide yang akan dijadikan solusi yang terbaik dan paling tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman, baik pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Proses mempertimbangkan ide menjadi solusi terpilih, bila diasah dan dilakukan berulang-ulang, akan membentuk sikap yang bijaksana yaitu mempertimbangkan manfaat dan akibat buruk sebelum mengambil keputusan.
Jadi solusi yang baik adalah ide kreatif yang:
1. mengatasi masalah secara permanen;
2. dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan kita;
3. bermanfaat bagi (semakin) banyak orang;
4. tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang berlaku;
5.
mampu menginspirasi orang lain.
Mungkin saja masih ada solusi yang tidak sesuai dengan butir nomor 2 sampai dengan nomor 5 di atas. Seseorang dapat meneroka ide lain, setidaknya mempertimbangkan setiap solusi yang akibat buruknya menimpa sedikit pihak yang dirugikan, serta seseorang harus bertanggungjawab atas akibat buruk yang ditimbulkan.
Kemampuan mengenali dan merumuskan masalah sudah menjadi modal awal menemukan ide dan solusi.
Setiap ide yang sudah dinalar menjadi solusi, akan menjadi gagasan seseorang untuk dilakukan, bahkan dapat dikomunikasikan kepada orang lain
C. Mengomunikasikan gagasan
Gagasan yang ditemukan oleh seseorang, dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan. Kemampuan mengomunikasikan gagasan
kepada orang lain harus dilatih.
Gagasan apapun dapat dikomunikasikan dalam Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital. Mata pelajaran yang diajarkan pada Kelas X harus diberlakukan sebagai ajang belajar mengidentifikasi masalah dan menalar gagasan yang akan dijadikan solusi
serta mengomunikasikannya. Apapun gagasannya.
Memperkenalkan resep makanan yang sudah dibuat, misalnya, dapat menjadi ide kreatif yang dikomunikasikan melalui berbagai media.
Demikian juga memperkenalkan:
1. resep makanan baru sebagai modifikasi resep sebelumnya, atau
2. cara memasak agar lebih enak dan menarik, atau
3. penataan/penyajian makanan, atau
4. cara yang benar menggunakan alat memasak, atau
5. memperkenalkan resep makanan sebagai ciptaan baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Demikian banyak dan luasnya bidang kehidupan yang dapat dijadikan ide kreatif. Ide kreatif ditemukan bukan saja ketika seseorang menghadapi masalah,
tetapi juga untuk mengantisipasi jika masalah itu muncul dalam kehidupan seseorang.
Apalagi kalau seseorang mau melakukan eksplorasi (penerokaan) tentang perubahan produk lama menjadi produk baru (modifikasi) melalui:
1. perubahan: warna,
bentuk, bahan; atau
2. penambahan fungsi produk dengan menambahkan bagian tertentu yang diperlukan;
3. membuat produk (yang benar-benar) baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Ide kreatif yang terkait dengan benda kerja (kompor,
mixer, blender, mesin bor, dan sejenisnya) dapat ditingkatkan fungsinya dengan melakukan penambahan:
1. kecepatan kerja, atau
2. ketepatan kerja, atau
3. kenyamanan kerja.
Proses kreatif dapat dilakukan melalui
4 tahap:
– Mengamati
– Menirukan
– Modifikasi
– Membuat baru (Niteni, Nirokke, Nambahi, Nemokke, Ki Hajar Dewantara).
Hal yang harus dibiasakan sejak awal dalam mata pelajaran ini adalah mengemukakan gagasan yang benar dengan cara yang baik. Ide kreatifnya ada, tetapi akan menjadi sia-sia jika gagasannya salah. Ide kreatifnya ada, benar, tetapi cara mengomunikasikannya
tidak baik, hasilnya justru akan memberikan nilai kurang pada diri seseorang.
D. Kemampuan berkomunikasi dan perangkatnya
Pada dasarnya, kemampuan berkomunikasi
merupakan kebutuhan setiap orang. Kemampuan mengomunikasikan menjadi bagian dari kompetensi teknis bekerja.
Hakikat berkomunikasi adalah menyampaikan gagasan atau konsep kepada pihak lain. Komunikasi yang baik adalah bila informasi yang
disampaikan, diterima sama isi dan maknanya oleh pihak lain. Terdapat berbagai cara berkomunikasi untuk mencapai komunikasi yang baik.
Terdapat sekelompok orang yang mudah menyampaikan atau menerima informasi melalui percakapan verbal.
Terdapat pula sekelompok orang yang lebih mudah menyampaikan atau menerima informasi verbal secara terulis sebagai pengganti percakapan. Informasi tertulis juga merupakan cara terbaik ketika percakapan verbal tidak dapat dilakukan secara langsung.
Terdapat sekelompok orang yang mudah menerima informasi melalui gambar atau bagan diserta penjelasan secukupnya, sebagai pengganti percakapan verbal atau informasi tertulis. Terdapat sekelompok orang yang lebih mudah menerima informasi melalui
video atau video animasi disertai penjelasan secukupnya sebagai pengganti cara berkomunikasi lainnya.
Kemampuan mengomunikasikan menjadi semakin mudah dan memiliki jangkauan luas seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Perangkat
digital yang merambah pada hampir seluruh bidang kehidupan mendukung proses berkomunikasi menjadi „tanpa hambatan‟. Pada sisi lain, kemudahan melakukan komunikasi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga etika komunikasi digital, dengan apa
yang disebut kewargaan digital (digital citizenship).
Melalui perangkat (komunikasi) digital, memungkinkan:
1. seseorang mencari alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapinya;
2. seseorang mencari mitra kolaborasi untuk memodifikasi
atau membuat produk baru/layanan kerja baru;
3. seseorang mengomunikasikan hasil kerja berupa produk/layanan kerja kepada orang lain, atau bahkan melakukan transaksi dan negosiasi.
Setidaknya, melalui perangkat digital memungkinkan
seseorang mengomunikasikan kompetensi teknis yang dimiliki berikut gagasannya kepada orang lain. Melalui perangkat (komunikasi) digital memungkinkan seseorang menyampaikan informasi audio – visual yang diinginkan. Pada dasarnya media komunikasi
yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis gagasan yang akan dikomunikasikan dan tujuan komunikasi. Tidak ada pilihan lain, kompetensi mengomunikasikan gagasan atau konsep tersebut harus dilakukan melalui presentasi digital sebagai media
yang memungkinkan komunikasi menjadi semakin mudah dan luas, bahkan mendunia. Mempelajari perangkat digital harus dipandang sebagai upaya penguasaan keterampilan memanfaatkan alat komunikasi.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan pada hakikatnya adalah kebutuhan semua orang. Dengan demikian, kemampuan mengomunikasikan gagasan adalah bagian dari kecakapan hidup (life skill).
Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital bagi siswa SMK merupakan alat untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui presentasi digital. Dalam fungsinya sebagai alat, mata pelajaran ini memberikan keterampilan penguasaan alat agar siswa
mengetahui menggunakannya ketika diperlukan. Sebagai alat, mata pelajaran ini memberikan banyak keterampilan penggunaan alat yang mungkin diperlukan. Bagi siswa kreatif, hanya menggunakan beberapa alat saja akan menghasilkan banyak karya beragam.
Namun bagi siswa yang lain, perlu beberapa alat lainnya untuk dapat mengomunikasikan gagasannya.
Sasaran akhir adalah mengomunikasikan gagasan dengan BENAR, BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan gagasan berbentuk karya (produk/layanan) dan
berbagi pada orang lain adalah hakikat dari Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital: IDE – PRODUK – BERBAGI.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan sama pentingnya dengan kemampuan menemukan gagasan.
Mata pelajaran Simulasi Digital adalah alat, bukan tujuan.
Dalam mata pelajaran ini berlaku rumus: 1 + 2 + 3 ≠ 6.
Jangan pernah berhenti bernalar untuk merumuskan ide menjadi gagasan.
Jangan pernah berhenti bernalar mengemas gagasan menjadi konsep.
Komunikasikan konsep dengan integritas yang tinggi, massal, dan, ‘mendunia’.
Belum ada Komentar untuk "BAB I KONSEP DASAR"
Posting Komentar
PERHATIAN:
Jika ada yang Ingin Anda Tanyakan Terkait Artikel di atas Silahkan Bertanya Melalui Kolom Komentar Berikut ini!, dengan Ketentuan :
1. Berkomentarlah dengan Sopan (No Spam, Sara dan Rasis).
2. Komentar di Moderasi, bila berkomentar tidak sesuai dengan kebijakan maka tidak di terbitkan!.
3. Centang kotak Notify Me / Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.